4.29.2009

Garam dan Telaga

.
0 komentar

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.

Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. "Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..". ujar Pak tua itu. "Asin. Asin sekali", jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.

Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. "Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi. "Bagaimana rasanya?".

"Segar,". sahut tamunya. "Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?", tanya Pak Tua lagi. 'Tidak", jawab si anak muda.
Dengan bijak. Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung Si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. "Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.

Tapi kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup. Hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."

Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. "Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan."

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan "segenggam garam", untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.

selanjutnya... »»

The Purpose Driven Life (Kehidupan yang digerakkan oleh Tujuan) (Part7)

.
0 komentar

Kehidupan dibumi adalah suatu penugasan sementara.Alkitab penuh dengan metafora yang mengajarkan tentang sifat kehidupan di muka bumi, yaout bersifat singkat, semnetar, dan fana. Kehidupan digambarkan seperti kabut, pelari cepat, nafas, dan segumpal awan. Alkitab berkatan,”Sebab kita, anak-anak kemarin…hari-hari kita seperti baying-bayang di bumi.

Untuk memanfaatkan kehidupan Anda secara maksimal, Anda jangan pernah melupakan dua kebenaran: Pertama, dibandingkan dengan kekekalan, kehidupan amatlah singkat. Kedua, bumi hanyalah tempat kediaman sementara. Anda tidak akan lama berada disini, jadi jangan terlalu terikat pada bumi. Mintalah agara Allah membantu Anda melihat kehidupan di bumi sebagaimana Dia melihatnya. Daud berdoa, “TUH AN, tolong aku untuk menyadari betap singkatnya hidup didunia ini! Tolong aku untuk mengetahui bahwa waktuku di sini hampir habis!”

Berulang-ulang Alkitab membandingkan kehidupan di bumi dengan kehidupan sementara di sebuah negeri asing. Bumi bukanlah rumah tetap atau tujuna akhir kehidupan Anda. Anda hanya lewat, hanya berkunjung ke bumi. Alkitab menggunakan istilah-istilah seperti orang asing, peziarah, pendatang, pengunjung, dan musafir untuk menggambarkan kediaman kita yang singakt di bumi. Daud berkata, “Aku ini orang asing di dunia” dan Petrus menjelaskan ,,”Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa,…maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang dibumi.”

Di Kalifornia, banyak orang pindah dari bagian lain didunia untuk bekerja disini, tetapi mereka mempertahankan kewarganegaraan semula mereka. Mereka iwajibkan untuk memb awa kartu pendaftaran pengunjung (disebut “green card”), yang memungkinkan mereka bekerja di sini sekalipun mereka bukan warga negara. Orang-orang Kristen seharusnya membawa green card rohani untuk mengingatkan kita bahwa kewarganegaraan kita adalah di surge. Allah berkata bahwa anak-anakNya harus berpikir tentang kehidupan secara berbeda dengan orang-orang yang tidak percaya.”Yang mereka pikirkan hanyalah kehidupan didunia ini. Padahal tanah air kita ialah surga, yaitu bersama dengan Juruselamat kita Tuhan Yesus Kristus.” Orang-orang percaya sejati memahami bahwa kehidupan memiliki nilai jauh lebih besar daripada sekedar beberapa tahun hidup kita di planet ini.
Indetitas Anda ada di dalam kekekalan, dan tanah air Anda adalah surga. Bila Anda memahami kebenaran ini, Anda akan berhenti cemas memikirkan soal “memiliki semuanya” di bumi. Allah berbicara dengan sangat jelas tentang bahayanya jika kita hidup demi waktu sekarang dan jika kita memiliki nilai-nilai , prioritas-prioritas, dan gaya hidup di sekeliling kita. Bila kita bermain-main dengan pencobaan-pencobaan di dunia ini, Allah menyebutnya perzinahan rohani. Alkitab berkata,”Kamu tidak setia kepada Allah. Jika kamu hanya mau mengikuti kehendakmu sendiri, bermain-main dengan dunia setiao ada kesempatan, maka kamu akhirnya menjadi musuh Allah dan orang yang melawan kehendak-Nya.

Bayangkan jika Anda diminta untuk oleh negara untuk menjadi duta besar di negara musuh. Anda mungkin harus belajar bahasa baru dan menyesuaikan diri dengan beberapa kebiasaan dan perbedaan budaya agar bisa berlaku sopan dan bisa menyelesaikan misi Anda. Sebagai seorang duta besar, Anda tidak akan mampu mengisolasi diri dari musuh. Untuk menyelesaikan misi Anda, Anda tentu harus memiliki kontak dan berhubungan dengan mereka.

Tetapi seandainya Anda menjadi begitu nyaman dengan negara asing ini sehingga Anda jatuh cinta kepadanya, dan lebih menyukai ketimbang tanah air Anda. Kesetiaan dan komitmen Anda akan berubah. Peran Anda sebagai seorang duta besar akan membahayakan. Bukannya mewakili negara asal Anda, Anda akan mulai bertindak seperti musuh. Anda akan menjadi pengkhianat.

Alkitab berkata, “Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus.” Yang menyedihkan, banyak orang Kristen telah mengkhianati Raja mereka dan kerajaan-Nya. Mereka dengan bodohnya menyimpulkan bahwa karena mereka hidup di bumi, maka bumilah rumah mereka. Padahal bukan. Alkitab dengan jelas berkata: “Saudara-saudara, dunia ini bukanlah rumahmu, karena itu jangan membuat dirimu betah di dalamnya. Jangan menurutkan keinginanmu sendiri dengan mengorbankan nyawamu.” Allah memperingatkan kita untuk kita tidak terlalu terikat pada apa yang ada di sekeliling kita karena itu bersifat sementara. Kita diberi tahu,”Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia yang kita kenal sekarang akan berlalu

Dibandingkan dengan abad-abad sebelumnya, kehidupan sekarang paling enak bagi sebagian besar dunia barat. Kita terus-menerus dihibur, disenangkan, dan dipuaskan. Dengan segala pertunjukkan menawan, media yang menarik perhatian, dan pengalaman-pengalaman yang nikmat yang tersedia sekarang, mudah bagi kita untuk melupakan bahwa pengejaran kebahagiaan bukanlah tujuan kehidupan. Hanya jika kita ingat bahwa kehidupan adalah suatu ujian, suatu kepercayaan, dan suatu penugasan sementara, barulah pesona dari hal-hal tersebut kehilangan kekuasaannya atas kehidupan kita. Kita sedang bersiap-siap untuk menghadapi sesuatu yang lebih baik.”Hal-hal yang kita lihat sekarang, hari ini ada, esok sudah lenyap. Tetapi hal-hal yang tidak dapat kita lihat sekarang aka nada selamanya.”

Fakta bahwa bumi bukanlah rumah terakhir kita memperjelas mengapa, sebagai pengikut-pengikut Yesus, kita mengalami kesulitan, penderita dan penolakan di dalam dunia ini. Hal tersebut juga menjelaskan mengapa beberapa janji Allah tampaknya tidak digenapi , beberapa doa tampaknya tidak dijawab, dan beberapa keadaan tampaknya tidak adil. Ini bukanlah akhir kisah

Untuk menjaga agar kita tidak menjadi terlalu terikat dengan dunia, Allah membiarkan kita merasakan cukup banyak kesedihan dam ketidakpuasan di dalam kehidupan, yakni keinginan-keinginan yang tidak pernah akan terpenuhi di sisi ini dari kekekalan. Kita tidak benar-benar bahagia disini karena seharusnya memang tidak! Bumi bukanlah rumah terakhir kita; kita diciptakan untuk sesuatu yang jauh lebih baik.

Seekor ikan tidak pernah bahagia hidup di daratan, karena ikan dijadikan untuk air. Seekor elang tidak pernah merasa puas jika hewan itu tidak diperbolehkan terbang. Anda tidak akan pernah benar-benar puas di bumi, karena Anda dijadikan untuk sesuatu yang lebih dari itu. Anda akan memiliki saat-saat bahagia disini, tetapi tidak akan sebanding dengan apa yang Allah telah rencanakan bagi Anda.

Menyadari bahwa kehidupan di bumi adalah suatu penugasan sementara, seharusnya mengubah nilai-nilai Nda secara radikal. Nilai-nilai kekal dan bukan nilai-nilai sementara, yang seharusnya menjadi factor-faktor penentu bagi keputusan-keputusan Anda. Alkitab berkata,”Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Mengira bahwa tujuan Allah bagi kehidupan Anda adalah kekayaan materi atau keberhasilan popular sebagaimana yang didefinisikan oleh dunia adalah salah besar. Kehidupan yang berkelimpahan tidak ada kaitannya dengan kelimpahan materi, dan kesetiaan kepada Allah tidak menjamin keberhasilan dalam karier atau bahkan pelayanan. Jangan perna memusatkan perhatian pada mahkota-mahkota yan sementara.

Paulus setia, tetapi dia berakhir di penjara. Yohanes pembaptis setia, tetapi dia dipenggal. Jutaan orang setia mati sebagai martir, kehilangan segalanya, atau mencapai ajal tanpa ada hasil apapun. Tetapi akhir kehidupan bukanlah akhirnya!

Bagi Allah, pahlawan-pahlawan iman yang paling besar bukanlah orang-orang yang mencapai kemakmuran, keberhasilan, dan kuasa di dalam kehidupan ini, melainkan orang-orang yang memperlakukan kehidupan ini sebagai suatu penugasan sementara dan melayani dengan setia, sambil mengharapkan upah yang dijanjikan kepada mereka di dalam kekekalan. Alkitab mengatakan tentang Ruang Kemasyhuran Allah:” Semua orang itu tetap beriman sampai mati. Mereka tidak menerima hal-hal yang dijanjikan oleh Allah, tetapi hanya melihat dan menyambutnya dari jauh. Dan dengan itu mereka menyatakan bahwa mereka hanyalah orang asing dan perantau di bumi ini…mereka merindukan sebuah negeri yang lebih baik, yaitu negeri yang disurga. Itulah sebabnya Allah tidak malu kalau mereka menyebut Dia Allah mereka.” Masa hidup anda dibumi bukanlah kisah lengkap kehidupan Anda. Anda harus menanti sampai surga baru bisa melihat sisa bab-bab itu. Dibutuhkan iman untuk hidup di bumi sebagai orang asing.

Sebuah kisah lama sering diceritakan ulang mengenai seorang misionaris yang pensiuan dan pulang ke Amerika sekapal dengan presiden Amerika Serikat. Kerumunan orang yang bersorak-sorai , band militer, karpet merah, bendera-bendera, dan media menyambut pulangnya presiden mereka, tetapi sang misionaris pergi diam-diam dari kapal tersebut tanpa diperhatikan. Dengan perasaan kasihan pada diri sendiri dan marah, di mulai mengeluh kepada Allah. Kemudian Allah dengan lembut mengingatkannya,”Tetapi anak-Ku kau belum pulang.”

Sebelum dua detik berada di surga Anda sudah akan berseru,”Mengapa aku mementingkan hal-hal yang bersifat begitu sementara? Apa yang sedang aku pikirkan ? Mengapa aku menyia-nyiakan begitu banyak waktu, tenaga, dan perhatian pada apa yang tidak akan bertahan untuk selamanya?”

Ketika kehidupan menjadi sulit, ketika Anda diliputi oleh keraguan, atau ketika Anda bertanya-tanya dalam hati apakah hidup bagi Kristus layak diperjuangkan, ingatlah bahwa Anda belum pulang. Saat kematian, Anda bukan meninggalkan rumah, Anda justru pulang.

Pokok untuk direnungkan:Dunia ini bukan rumah saya.

Ayat untuk diingat: 2 Korintus 4:18

Pertanyaan untuk dipikirkan: Bagaimana fakta bahwa kehidupan dibumi hanyalah suatu penugasan sementara bisa mengubah cara hidup saya sekarang?

selanjutnya... »»

4.22.2009

Batu besar

.
8 komentar

Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri depan kelas dan berkata, "Okay, sekarang waktunya untuk quiz." Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar sekepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanyapada kelas, "Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?"

Semua mahasiswa serentak berkata, ”Iya!"

Dosen bertanya kembali, "Sungguhkah demikian?" Kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas, "Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?

Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab," Mungkin tidak."

"Bagus sekali," sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya pada kelas."Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?

"Belum!" sahut seluruh kelas.
Sekali lagi ia berkata, "Bagus. Bagus sekali." Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya,
”Tahukah kalian apa maksud illustrasi ini?"

Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan jari dan berkata,"Maksudnya adalah, tak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya."

"Oh, bukan," sahut dosen. "Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari ilustrasi mengajarkan pada kita bahwa:bila anda tidak memasukkan "batu besar"terlebih dahulu, maka anda tidak akan bisa memasukkan semuanya."

Apa yang dimaksud dengan "batu besar" dalam hidup anda adalah hal-hal yang penting dalam hidup anda .
Ingatlah untuk selalu memasukkan "Batu Besar" pertama kali atau anda akan kehilangan semuanya. Bila anda mengisinya dengan hal-hal kecil (semacam kerikil dan pasir) maka hidup anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karena dengan demikian anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting.

Oleh karena itu, setiap pagi atau malam, ketika akan merenungkan cerita pendek ini, tanyalah pada diri anda sendiri: "Apakah "Batu Besar" dalam hidup saya?" Lalu kerjakan itu pertama kali."

selanjutnya... »»

The Purpose Driven Life (Kehidupan yang digerakkan oleh tujuan)(Part 6)

.
0 komentar

Cara memandang kehidupan Anda membentuk kehidupan Anda.
Bagaimana Anda mendefinisikan kehidupan menentukan masa depan Anda. Perspektif Anda akan mempengaruhi cara Anda memanfaatkan waktu Anda, membelanjakan uang Anda, menggunakan talenta Anda, dan menilai hubungan Anda.
Salah satu cara terbaik untuk memahami orang lain adalah menanyakan mereka,”Bagaimana Anda memandang kehidupan Anda?”. Anda akan menemukan bahwa banyak jawaban berbedauntuk pertanyaan tersebut sebanyak jumlah orang yang ditanyai. Saya pernah diberitahu bahwa kehidupan adalah bagaikan sebuah sirkus, sebuah daerah ranjau, sebuah roller coaster, sebuah teka-teki, sebuah simfoni, sebuah perjalanan, dan sebuah tarian. Orang-orang berkata,”Kehidupan bagaikan roda: Kadang-kadang anda diatas, kadang anda sibawah, dan kadang-kadang anda hanya berputar-putar” atau”kehidupan bagaikan sepeda dengan kecepatan 10 dengan persneling yang tidak pernah kita pakai” atau kehidupan bagaikan permainan kartu : Anda harus memainkan kartu yang dibagikan kepada Anda.”
Jika saya bertanya bagaimana Anda menggambarkan kehidupan, gambar apa yang muncul dibenak Anda?. Gambar tersebut adalah metafora kehidupan Anda. Itulah pandangan tentang kehidupan yang Anda pegang secara sadar atau tidak sadar, dalam pikiran Anda. Itulah gambaran tentang bagimana kehidupan berjalan dan apa yang Anda harapkan dari kehidupan itu. Orang-orang seringkali menunjukkan metafora kehidupan mereka melalui pakaian, perhiasan, mobil, potongan rambut, tempelan stiker di bemper, bahkan tato.

Metafora kehidupan Anda yang tidak diucapkan mempengaruhi kehidupan Anda lebih dari yang Anda sadari. Ini menentukan harapan-harapan Anda, nilai-nilai Anda, hubungan-hubungan Anda, sasaran-sasaran Anda, dan prioritas-prioritas Anda. Contohnya, jika Anda menganggap kehidupan adalah sebuah pesta, nilai utama Anda di dalam kehidupan adalah bersenang-senang. Jika Anda melihat kehidupan sebagai suatu balapan, Anda akan menghargai kecepatan, dan mungkin akan seringkali berada dalam ketergesa-gesaan. Jika Anda memandang kehidupan sebagai suatu pertandingan maraton, Anda akan menghargai ketekunan. Jika Anda memandang kehidupan sebagai sebuah pertempuran atau permainan, menang akan menjadi sangat penting bagi Anda.

Bagaimana pandangan Anda tentang kehidupan? Anda mungkin mendasarkan kehidupan Anda pada suatu metafora kehidupan yang keliru. Untuk memenuhi tujuan-tujuan yang untuknya Allah menciptakan Anda, Anda akan harus menantang pandangan umum dan menggantikannya dengan metafora Alkitab tentang kehidupan. Alkitab berkata,” Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah; apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”

Alkitab memberikan tiga metafora yang mengajarkan kepada kita pandangan Allah, tentang kehidupan: Kehidupan adalah sebuah ujian, kehidupan adalah sebuah kepercayaan, dan kehidupan adalah sebuah penugasan sementara. Pemikiran-pemikiran ini merupakan dasar dari kehidupan yang memiliki tujuan.

Kehidupan dibumi adalah sebuah ujian. Metafora kehidupan yang ini terlihat dalam kisah-kisah di seluruh Alkitab. Allah terus-menerus menguji karakter, iman, kasih, integritas, dan kesetiaan manusia. Kata-kata seperti pencobaan, pemurnia, dan ujian uncul lebih dari 200 kali dalam Alkitab. Allah menguji Abraham dengan menyuruh mempersembahkan anaknya Ishak. Allah menguji Yakub ketika dia harus bekerja beberapa tahun tambahan untuk mendapatkan Rahel sebagai istrinya.

Adam dan Hawa gagal dalam ujian mereka di Taman Eden, dan Daud gagal dalam ujiannya yang diberi Allah pada beberapa peristiwa. Tetapi Alkitab juga member kita banyak teladan dari orang-orang yang lulus dalam ujian besar, seperti Yusuf, Rut, Ester, dan Daniel.

Karekter dikembangkan dan ditunjukkan melalui ujian-uijian, dan seluruh kehidupan adalah ujian. Anda selalu diuji. Allah terus-menerus mengamati tanggapan Anda pada orang-orang, pada masalah, pada keberhasilan, pada konflik, pada penyakit, pada kekecewaan, dan bahkan pada cuaca!. Allah bahkan mengamati tindakan-tindakan yang paling sederhana seperti ketika Anda membuka pintu untuk orang lain, ketika Anda mengangkat sepotong sampah, atau ketika Anda bersikap sopan kepada juru tulis atau pelayan.

Kita tidak tahu semua ujian yang akan Allah berikan kepada Anda, tetapi kita bisa memperkirakan sebagian , berdasarkan Alkitab. Anda akan diuji melalui perubahan-perubahan besar, janji-janji yang tertunda, masalah-masalah yang sulit, doa-doa yang tak terjawab, kritikan-kritikan yang tidak layak diterima, dan bahkan tragedi yang tidak masuk akal. Dalam kehidupan saya sendiri saya melihat bahwa Allah menguji iman daya melalui masalah-masalah, menguji pengharapan saya melalui cara saya menangani harta, dan meguji kasih saya melalui orang-orang.

Ujian yang sangat penting adalah bagaimana Anda bertindak ketika Anda tidak bisa merasakan kehadiran Allah dalam kehidupan Anda. Kadang-kadang Allah sengaja mundur, dan kita tidak merasakan kedekatan-Nya. Seorang raja bernama Hizkia mengalami ujian ini. Alkitab berkata,”Allah meninggalkan dia untuk mencobainya, supaya diketahui segala isi hatinya.”. Hizkia telah menikmati suatu persekutuan yang dekat dengan Allah, tetapi pada titik penting dalam kehidupannya Allah meninggalkannya sendiri untuk menguji karakternya, untuk menunjukkan kelemahannya, dan untuk mempersiapkan dia guna menghadapi tanggung jawab yang lebih besar.

Ketika Anda memahami bahwa kehidupan adalah ujian, Anda menyadari bahwa tidak ada hak yang tidak penting di dalam kehidupan Anda. Bahkan kejadian terkecil memiliki arti penting bagi pengembangan karakter Anda. Tiap hari merupakan hari yang penting, dan setiap detik adalah kesempatan bertumbuh untuk memperdalam karakter Anda, untuk menunjukkan kasih, atau untuk bergantung pada Allah. Beberapa ujian terasa sangat berat, sementara ujian lainnya bahkan tidak Anda perhatikan. Tetapi semuanya memiliki makna kekal.

Kabar baiknya adalah bahwa Allah ingin agar Anda lulus dalam ujian-ujian kehidupan itu, sehingga Dia tidak pernah membiarkan ujian-ujian yang Anda hadapi itu melampaui kasih karunia yang Dia berikan kepada Anda untuk menghadapinya

Alkitab berkata,”Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.’ Setiap kali anda lulus dalam ujian, Allah melihat dan membuat rencana untuk memberi upah di dalam kekekalan. Yakobus berkata,”Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.”

Kehidupan dibumi adalah sebuah kepercayaan. Inilah metafora jenis kedua dalam Alkitab tentang kehidupan. Waktu yang kita miliki di bumi serta tenaga, kepandaian, kesempatan, hubungan, dan kekayaan kita, semuanya adalah pemberian dari Allah yang telah Dia percayakan dalam pemeliharaan dan pengelolaan kita. Kitalah penatalayanan dari segala sesuatu yang diberikan Allah kepada kita. Konsep penatalayanan ini dimulai dari pengakuan bahwa Allah adalah pemilik segala sesuatu dan semua orang di muka bumi. Alkitab berkata,”Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.

Kita tidak pernah benar-benar memiliki apapun selama kediaman singkat kita dibumi. Allah hanya meminjamkan bumi kepada kita pada waktu kita ada disini. Bumi adalah milik Allah sebelum Anda dating, dan Allah akan meminjamkannya kepada orang lain setelah anda meninggal. Anda hanya bisa menikmatinya sesaat.

Ketika Allah menciptakan Adam dan Hawa, Dia mempercayakan pemeliharaan atas cipataan-Nya kepada mereka dan menunjuk mereka sebagai pengelola atas milik-Nya. Alkitab berkata,”Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:”Beranakcuculah dan bertambah banyak;penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, Aku memberi engkau kuasa.”

Pekerjaan pertama yang Allah berikan kepada manusia adalah mengelola dan memelihara “barang-barang” Allah dibumi. Peran ini tidak pernah dibatalkan. Ini merupakan sebagian dari tujuan kita sekarang. Segala sesuatu yang kita nikmati harus diperlakukan sebagai sebuah kepercayaan yang Allah tempatkan di dalam tangan kita. Alkitab berkata,”Bukankah segala sesuatu Anda terima dari Allah? Jadi, mengapa mau menyombongkan diri, seolah-olah apa yang ada pada saudara itu bukan sesuatu yang diberi?”

Budaya kita berkata,”Jika kamu tidak memilikinya, kamu tidak akan mempedulikannya.” Tetapi orang-orang Kristen hidup dengan standar yang lebih tinggi:”Karena Allah memilikinya, saya harus memeliharanya sebaik mungkin.” Alkitab mengatakan,”Orang-orang yang kepada mereka dipercayakan sesuatu yang berharga harus menunjukkan bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.” Yesus sering kali menunjuk kehidupan sebagai sebuah kepercayaan dan menceritakan banyak kisah untuk menggambarkan tanggung jawab ini kepada Allah. Dalam kisah tentang talenta, seorang pengusaha mempercayakan kekayaannya kepada pemeliharaan hamba-hambanya sementara dia pergi. Ketika dia kembali, dia mengevaluasi tanggung jawab setiap hambanya dan member upah atas itu. Sang pemilik berkata,”Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuamu.”

Pada akhir kehidupan Anda di dunia, Anda akan dievaluasi dan diberi upah sesuai dengan seberapa baik Anda telah mengurus apa yang Allah percayakan kepada Anda. Ini berarti segala sesuatu yang anda kerjakan, bahkan tugas-tugas harian yang sederhana, memiliki implikasi yang kekal. Jika Anda memperlakukan segala sesuatu sebagai suatu kepercayaan, Allah menjanjikan 3 hal dalam kekekalan. Pertama, Anda akan diberikan peneguhan Allah: Di akan berkata,”Baik sekali perbuatanmu!” Berikutnya Anda akan menerima promosi dan diberi tanggungjawab yang lebih besar di dalam kekekalan:”Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.” Kemudian Anda akan dihormati dengan suatu perayaan “Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”

Banyak orang gagal menyadari bahwa uang merupakan sebuah ujian sekaligus sebuah kepercayaan dari Allah. Allah menggunakan keuangan untuk mengajar kita mempercayai-Nya dan bagi banyak orang, uang adalah ujian terbesar. Allah melihat bagaimana kita menggunakan uang untuk menguji bagaimana kita layak dipercayainya. Alkitab berkata,”jadi, kalau mengenai kekayaan dunia ini kalian sudah tidak dapat dipercayai, siapa mau mempercayakan kepadamu kekayaan rohani?”

Inilah kebenaran yang sangat penting. Allah berfirman bahwa ada hubungan langsung antara cra saya menggunakan uang saya dengan kualitas kehidupan rohani saya. Bagaimana saya mengeluarkan uang saya (“kekayaan dunia”) menentukan seberapa banyak Allah bisa mempercayai saya dengan berkat-berkat rohani(“kekayaan rohani”).

Yesus berkata,”Setiap orang yang kepadanya banyak diberi dan padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayai dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercaya dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.” Kehidupan merupakan ujian dan kepercayaan, dan semakin banyak Allah memberi kepada Anda, semakin banyak tanggung jawab yang Dia harapkan dari Anda.

Pokok untuk direnungkan : Kehidupan merupakan ujian dan kepercayaan.
Ayat untuk diingat : Lukas 16:10a
Pertanyaan untuk dipikirkan : Apa yang telah terjadi padaku akhir-akhir ini yang sekarang aku sadari merupakan sebuah ujian dari Allah? Apakah hal-hal yang Allah percayakan kepadaku?

selanjutnya... »»

4.21.2009

Paku

.
1 komentar

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia  marah ...

Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah, lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.

Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar, "Hmm,kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini.Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya, "Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas sepert ilubang ini ... di hati orang lain.

Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada ... dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik..." 

Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu (Efesus 4:26)

selanjutnya... »»

The Purpose Driven Life (Kehidupan yang digerakkan oleh tujuan)(Part 5)

.
0 komentar

Diciptakan untuk kekekalan

Kehidupan di bumi adalah gladi bersih sebelum pelaksanaan yang sesungguhnya. Anda akan menghabiskan lebih banyak waktu di sisi lain dari sebuah kematian, yaitu di dalam kekekalan, daripada waktu di bumi in. Bumi adalah daerah persiapan, pra sekolah , uji coba bagi kehidupan Anda di kekekalan. Kehidupan ini adalah persiapan untuk menghadapi kehidupan berikutnya.

Anda bisa hidup paling tinggi seratus tahun di bumi, tetapi Anda akan hidup selamanya di kekekalan. Anda diciptakan untuk hidup selama-lamanya.

Alkitab berkata, “Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka.”. Anda memiliki naluri bawaan yang merindukan kekekalan. Ini karena Allah merancang Anda, menurut gambar-Nya, untuk hidup kekal. Sekalipun kita tahu bawah semua orang akhirnya meninggal, kematian selalu terasa tidak wajar dan tidak adil. Alasannya mengapa kita merasa bahwa seharusnya kita hidup selamanya adalah karena Allah melengkapi otak kita dengan keinginan tersebut!.

Suatu hari jantung Anda akan berhenti berdetak. Ini akan merupakan akhir tubuh anda dan waktu anda di bumi, tetapi tidak merupakan akhir dari diri Anda. Tubuh duniawi Anda hanyalah kediaman sementara bagi roh Anda. Alkitab menyebut tubuh duniawi sebagai “kemah”, tetapi menunjuk pada tubuh masa depan Anda sebagai sebuah “rumah”.

Sementara kehidupan di bumi menawarkan banyak pilihan, kekekalan menawarkan hanya dua pilihan : surga atau neraka. Hubungan Anda dengan Allah di bumi akan menentukan hubungan Anda dengan-Nya di dalam kekekalan. Jika Anda belajar untuk mengasihi dan mempercayai Anak Allah, Yesus, Anda akan diundang untuk menghabiskan kekekalan Anda bersama Dia. Sebaliknya, jika Anda menolak kasih,pengampunan, dan keselamatan-Nya, Anda akan menghabiskan kekekalan Anda terpisah dari Allah selamanya.

Apabila Anda sepenuhnya memahami bahwa kehidupan ini bukan sekedar yang ada sekarang dan Anda memahami bahwa kehidupan hanyalah persiapan untuk menghadapi kekekalan, Anda akan mulai hidup dengan berbeda. Anda akan mulai hidup dalam terang kekekalan, dan itu akan mewarnai cara Anda menangani semua hubungan, tugas, dan keadaan. Tiba-tiba banyak kegiatan, sasaran, dan bahkan masalah yang tampak begitu penting akan kelihatan tidak penting, kecil, dan tidak layak mendapatkan perhatian Anda. Semakin dekat Andahiduo dengan Allah, semakin kecil kelihatannya segala sesuatu yang lain.

Ketika Anda hidup dengan mempertimbangkan kekekalan, nilai-nilai Anda akan berubah. Anda menggunakan waktu dan uang Anda secara lebih bijak. Anda menghargai lebih tinggi pada hubungan dan karakter daripada kepopuleran dan kekayaan atau prestasi atau bahkan kesenangan. Prioritas-prioritas Anda ditata ulang. Soal mengikuti trend, model pakaian, dan nilai-nilai popular tidaklah penting lagi. Paulus berkata, “Aku pernah menganggap semua hal ini sangat penting, tetapi sekarang aku menganggap semua itu tidak berharga karena apa yang telah Kristus lakukan.”

Jika waktu Anda di dunia saja yang merupakan kehidupan Anda, saya akan menganjurkan agar Anda segera menikmati hidup Anda sepuas-puasnya. Anda bisa mengabaikan soal bersikap baik dan etis, dan Anda tidak perlu khawatir tentang segala akibat dari tindakan Anda, karena tindakan-tindakan Anda tidak akan memiliki akibat jangka panjang. Tetapi, dan inilah yang mempengaruhi keadaan, kematian bukanlah akhir dari diri Anda!, tetapi merupakan perpindahan Anda menuju kekekalan, karena itu ada akibat-akibat kekal untuk segala sesuatu yang Anda lakukan di dunia. Setiap tindakan dalam hidup kita member pengaruh untuk kehidupan kita dalam kekekalan.

Aspek yang paling merusak dari kehidupan zaman sekarang adalah cara berpikir untuk jangka pendek. Untuk memanfaatkan kehidupan Anda sebaik mungkin, Anda harus memelihara visi kekekalan terus menerus di dalam benak Anda dan nilai kekekalan itu dalam hati Anda. Kehidupan sama sekali bukan hanya yang dijalani sekarang! Sekarang ini adalah puncak yang kelihatan dari gunung es. Kekekalan adalah semua sisa gunung es yang tidak Anda lihat di bawah permukaan.

Seperti apakan keadaan kelak di dalam kekekalan bersama Allah? Terus terang, kemampuan otak kita tidak bisa menghadapi keajaiban dan kehebatan surga. Itu sama seperti mencoba menggambarkan internet kepada seekor semut. Tidak ada gunanya. Belum ditemukan kata-kata yang mungkin bisa menyampaikan pengalaman kekekalan. Alkitab berkata,” Tidak seorang manusiapun perah melihat, mendengar, ataupun membayangkan hal-hal indah yang disediakan Allah bagi orang yang mengasihi Dia.”

Namun, Allah telah memberikan kepada kita penglihatan sekilas tentang kekekalan di dalam firman-Nya. Kita mengetahui bahwa saat ini juga Allah sedang mempersiapkan sebuah rumah kekal bagi kita. Di surga kita akan dipersatukan kembali dengan saudar-saudara kita yang adalah orang percaya, dibebaskan dari segala penderitaan dan kesusahan, diberi upah atas kesetiaan kita dibumi, dan ditugaskan kembali untuk melakukan pekerjaan yang akan senang kita lakukan. Kita bukan akan berbaring di awan-awan dengan mahkota sambil memainkan harpa ! Kita akan menikmati hubungan yang tak pernah putus dengan Allah, dan Dia akan memiliki kita untuk selama-lamanya. Suatu hari Yesus akan berkata,”Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.”
Allah memiliki suatu tujuan bagi kehidupan Anda di dunia, tetapi itu tidak berakhir di sini. Rencana-Nya mencakup lebih banyak daripada dekade yang akan Anda habiskan di planet ini. Itu bukan sekadar “kesempatan seumur hidup”; Allah memberikan Anda suatu kesempatan yang melebihi umur hidup Anda. Alkitab berkata, “Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, tujuan-tujuan-Nya kekal.”

Satu-satunya waktu dimana sebagian besar orang perpikir tentang kekekalan adalah saat pemakaman, dan waktu itu pemikiran tersebut sering hanya dangkal, dan sentimental, yang didasarkan pada ketidaktahuan. Anda mungkin merasa tidak wajar kalau orang memikirkan kematian, tetapi sebenarnya tidak kalau orang hidup dengan menolak kematian dan tidak memikirkan hal-hal yang tidak mungkin dielakkan. Hanya orang-orang yang bodoh yang akan menjalani kehidupan tanpa bersiap-siap menghadapi apa yang kita semua tahu akan terjadi akhirnya. Anda perlu berpikir lebih banyak tentang kekekalan, jangan lebih sedikit.

Sama seperti kesembilan bulan yang Anda habiskan di dalam rahim ibu Anda bukanlah suatu akhir tetapi persiapan untuk menghadapi kehidupan, demikian juga kehidupan ini merupakan persiapan untuk menghadapi kehidupan berikutnya. Jika Anda memiliki suatu hubungan dengan Allah melalui Yesus, Anda tidak perlu takut akan kematian. Itulah pintu menuju kekekalan. Kematian akan menjadi jam terakhir dari waktu anda di bumi, tetapi bukan akhir dari diri Anda, kematian justru merupakan hari kelahiran Anda ke dalam kehidupan kekal. Alkitab berkata,” Sebab dunia ini bukanlah tempat tinggal kita; dengan penuh pengharapan kita menantikan tempat tinggal kita yang kekal di surga.”

Dibandingkan dengan kekekalan, waktu kita di bumi hanyalah sekejap mata, tetapi akibatnya akan kekal. Perbuatan-perbuatan dalam kehidupan ini menentukan nasib dalam kehidupan berikutnya. Kita seharusnya “Sadar bahwa selama kita masih hidup didunia ini selama itu pula kami jauh dari surga, tempat Yesus berada.”. Bertahun-tahun lalu sebuah slogan popular mendorong orang-orang untuk hidup setiap hari seperti “hari pertama dari sisa hidup Anda.” Sesungguhnya, akan lebih bijak untuk hidup setiap hari seolah-olah hari ini adalah hari terakhir kehidupan Anda.

selanjutnya... »»

4.20.2009

7 UP

.
2 komentar


Tentu kamu mengenal 7up. Merk softdrink rasa jeruk nipis ini terbilang cukup populer di penjuru dunia. Dibalik ketenaran merk 7up rupanya ada kisah yang sangat menarik untuk kita pelajari tentang arti "pantang menyerah".

Awal kisahnya, dulu ada seorang yang membuat cikal bakal 7up sekarang. Orang ini adalah teman dari kakek Donald Trump yang saat ini seorang pebisnis real estate dan pemilik acara televisi dan banyak bisnis lain yang sangat terkenal itu.

Teman kakek Donald Trump ini, ceritanya membuat sebuah perusahaan minuman dan dinakaman 1up. Nah karena produknya ini kurang laku, maka ia merubah namanya menjadi 2up. Namun tetap masih kurang laku, ia mengubah namanya lagi menjadi 3up. Tetap masih tidak laku, ia hampir menyerah dan mencoba lagi sampai ke 5 kalinya, ia menamakan minuman nya dengan 5up. Terakhir kali ia akan berhenti jika sampai gagal kembali, dan setelah 6up, ia masih juga tidak berhasil.

Akhirnya ia datang ke kakek dari Donald Trump kala itu, dan menjual proyek minuman tadi denga harga berapapun jika Kakek Donald mau menggantikannya. Semua alat dan bahan bahan diberikannya dengan harga sangat murah. Dan apa yang terjadi, kakek Donald kemudian melakukan sedikit perbaikan, dan menamakan produk tadi 7up, yang sampai saat ini menjadi merek minuman yang sangat terkenal didunia, bahkan sampai ke Indonesia. Nah singkat cerita kakek Donald menjadi kaya raya.

Dari kisah tersebut ada satu nilai penting yang bisa kita pelajari. Mungkin kita tidak tahu kapan usaha kita akan membuahkan hasil, tapi suatu saat nanti pastilah waktu itu akan tiba. Justru karena kita tidak tahu kapan waktu keberhasilan kita?, maka jangan pernah kita menghentikan usaha kita dan memutuskan untuk menyerah. 3up gagal, buatlah 4up! 4up gagal, dirikan 5up! bahkan meski harus muncul 6up, 7up, 8up, atau 100up sekalipun, jangan pernah berhenti sampai jerih payah kita membuahkan hasil.

Percayalah bahwa Tuhan menghargai usaha kita. keberhasilan tidak datang pada orang yang malas berjuang dan gampang menyerah. Tunjukan kualitas iman kita melalui ketekunan kita dalam berjuang! TETAP SEMANGAT!

selanjutnya... »»

The Purpose Driven Life (Kehidupan yang digerakkan oleh Tujuan) (Part 4)

.
4 komentar


BERBAGAI MANFAAT KEHIDUPAN YANG DIGERAKKAN OLEH TUJUAN

Ada lima manfaat besar dari kehidupan yang memiliki tujuan :

Mengenali tujuan Anda memberi makna bagi kehidupan Anda. Kita diciptakan untuk memiliki makna. Itulah sebabnya manusia mencoba metode-metode yang meragukan, seperti astrologi dan fisika, untuk menemukan makna tersebut. Apabila kehidupan memiliki makna, Anda bisa menanggung hampir segala hal; tanpa makna, tidak ada sesuatupun yang bisa di tanggung.


Tanpa Allah, kehidupan tidak memiliki tujuan, dan tanpa tujuan, kehidupan tidak memiliki makna. Tanpa makna, kehidupan tidak memiliki arti atau harapan. Tragedi terbesar bukanlah kematian, melainkan kehidupan tanpa tujuan.

Harapan sama pentingnya seperti udara dan air bagi kehidupan Anda. Anda membutuhkan harapan untuk bertahan hidup. Dr. Bernie Siegel merasa dia bisa memperkirakan pasien kanker yang mana yang akan mengalami pengurangan penyakit dengan bertanya,” Apakah Anda ingin hidup sampai umur seratus?” Pasien dengan perasaan memiliki tujuan hidup menjawab ya dan merupakan orang-orang yang paling mungkin bertahan hidup. Harapan muncul karena ada tujuan.

Jika Anda merasa putus asa, bertahanlah! Perubahan-perubahan yang mengagumkan akan terjadi dalam kehidupan Anda ketika Anda mulai menjalaninya dengan suatu tujuan. Allah berfirman, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan yang ada pada-Ku mengenai kamu,…yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Anda mungkin merasa sedang meghadapi suatu situasi yang mustahil, tetapi Alkitab berkata,” Allah…dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang berani kita bayangkan-sama sekali melebihi doa, keinginan, pikiran dan pengaharapan kita.”

Mengenali tujuan Anda memudahkan kehidupan Anda. Tujuan hidup menetapkan apa yang Anda kerjakan dan apa yang tidak Anda kerjakan. Tujuan Anda menjadi patokan yang Anda pakai untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang mana yang penting dan mana yang tidak. Anda hanya bertanya, “Apakah kegiatan ini membantu saya memenuhi salah satu tujuan Allah bagi kehidupan saya?”

Tanpa suatu tujuan yang jelas Anda tidak memiliki dasar dimana Anda melandasi keputusan Anda, membagi waktu Anda, dan menggunakan sumber daya Anda. Anda akan cenderung membuat pilihan-pilihan berdasarkan situasi, tekanan, dan suasana hati Anda kala itu. Orang-orang yang tidak mengenali tujuan mereka berusaha untuk melakukan terlalu banyak hal-hal- dan hal itulah yang menyebabkan rasa tertekan, kelelahan, dan konflik.

Mustahil melakukan segala hal yang orang lain ingin Anda lakukan. Anda hanya memiliki cukup waktu untuk melakukan kehendak Allah. Jika Anda tidak bisa menyelesaikan semuanya, itu berarti Anda sedang mencoba melakukan lebih dari apa yang Allah maksudkan untuk Anda lakukan. Kehidupan yang memiliki tujuan membawa pada gaya hidup yang lebih sederhana dan jadwal yang lebih terkendali. Alkitab berkata,”Kehidupan yang mewah dan suka pamer adalah kehidupan yang kosong, kehidupan yang biasa dan sederhana adalah kehidupan yang penuh. Kehidupan yang memiliki tujuan juga membawa kepada ketenangan pikiran:”Engkau, TUHAN, memberikan damai sejahtera yang sempurna kepada orang-orang yang mengikuti dengan teguh tujuan mereka dan menaruh kepercayaan mereka kepada-Mu

Mengenali tujuan Anda membuat kehidupan Anda memiliki fokus. Tujuan itu akan memusatkan usaha dan energi Anda pada apa yang penting. Anda menjadi efektif karena bersikap selektif.

Sudah merupakan sifat manusia untuk bingung karena soal-soal kecil. Kita bermain Trivial Pursuit (mengejar hal-hal sepele) dengan hidup kita. Banyak orang seperti giroskop, yang berputar dengan kecepatan luar biasa, tetapi tidak pernah beranjak kemanapun.

Tanpa tujuan yang jelas, Anda akan terus mengubah arah pekerjaan, hubungan gereja, atau lingkungan – dengan berharap bahwa setiap perubahan akan menghentikan kebingungan atau mengisi kekosongan di dalam hati Anda. Anda berfikir, Mungkin sekarang akan berbeda, tetapi itu tidak memecahkan masalah Anda yang sesungguhnya, yaitu kurangnya focus dan tujuan.Alkitab berkata,”Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”

Kuasa memiliki focus adalah ibarat cahaya. Cahaya yang menyebar hanya memiliki sedikit kuasa atau pengaruh, tetapi Anda bisa memusatkan energinya dengan memfokuskannya. Dengan kaca pembesar, sinar matahari bisa difokuskan untuk membakar kertas atau rumput. Ketika cahaya lebih difokuskan lagi seperti sinar laser, ia bisa memotong baja.

Kekuatan dari suatu kehidupan yang terfokus hampir tidak ada duanya, yaitu kehidupan yang dijalani berdasarkan tujuan. Laki-laki dan perempuan yang berpengaruh paling besar dalam sejarah adalah orang-orang yang sangat terfokus. Misalnya Rasuk Paulus nyaris sendirian menyebarkan Agama Kristen di seluruh kekaisaran Romawi. Rahasinya adalah kehidupan yang terfokus .

Jika Anda ingin hidup Anda memiliki pengaruh, fokuskanlah! Berhentilah bermain-main . Berhentilah melakukan segala hal. Kurangilah hal-hal yang Anda. Bahkan kurangi kegiatan-kegiatan yang baik dan hanya melakukan hal-hal yang penting. Jangan pernah mengacaukan antara aktifitas dengan produktivitas. Anda bisa sibuk tanpa memiliki tujuan, tetapi apa gunanya?.Paulus berkata,”Marilah kita tetap focus pada sasaran itu, kita yang ingin mencapai segala sesuatu yang Allah sediakan bagi kita.

Mengenali tujuan Anda akan memotivasi Anda kehidupan Anda. Tujuan selalu menghasilkan keinginan yang kuat. Tidak ada yang bisa membangkitkan energi seperti tujuan yang jelas. Sebaliknya, keinginan yang kuat memudar bila Anda tidak mempunyai tujuan. Bangun dari tempat tidur saja menjadi suatu tugas yang besar. Biasanya pekerjaan yang tidak berarti, dan bukan kelebihan kerja, yang meletihkan kita, menguras tenaga kita, dan merampas sukacita kita.

George Bernard Shaw menulis,”Inilah sukacita sejati di dalam hidup:dipakai untuk suatu tujuan yang disadari oleh diri Anda sebagai tujuan yang hebat; menjadi suatu kekuatan alam dan bukannya sedikit penyakit dan keluhan yang bersifat mementingkan diri, dengan mengeluh bahwa dunia tidak mau memberikan segalanya untuk membuat Anda bahagia.”

Mengenali Tujuan Anda akan mempersiapkan Anda untuk menghadapin kekekalan. Banyak orang yang menghabiskan hidupnya dengan berupaya menciptakan warisan yang tanpa akhir dibumi. Mereka ingin dikenang ketika mereka meninggal. Namun, apa yang akhirnya paling penting bukanlah apa yang orang lain katakana tentang kehidupan Anda tetapi apa yang Allah katakan. Apa yang gagal disadari oleh orang-orang adalah bahwa segala pencapaian pada akhirnya lewat, catatan-catatan rusak, reputasi memudar, dan pujian dilupakan.

Hidup untuk menghasilkan warisan di dunia adalah sasaran yang dangkal. Adalah lebih bijaksana, apabila orang mengggunakan waktunya untuk membangun suatu warisan yang kekal. Anda tidak ditempatkan di bumi untuk diingat. Anda ditempatkan disini untuk bersiap-siap menghadapi kekekalan.

Suatu hari Anda akan berdiri dihadapan Allah, dan Dia akan memerika kehidupan Anda, suatu ujian akhir, sebelum anda memasuki kekekalan. Untunglah Allah ingin kita lulus ujian tersebut, karena itu DIa telah memberikan kita pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. Dari Alkitab kita bisa menyimpulkan bahwa Allah akan menanyai kita kita dengan dua pertanyaan penting:
Pertama,”Apa yang telah kamu lakukan terhadap Anak-Ku, Yesus Kristus?” Allah tidak akan bertanya tentang latar belakang agama atau pandangan doktrin Anda. Satu-satunya hal yang penting adalah apakah Anda menerima apa yang Yesus kerjakan bagi Anda dan apakah Anda belajar untuk mengasihi dan mempercayai-Nya? Yesus berkata,” Akulah jalan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Kedua,”Apa yang telah kamu lakukan terhadap apa yang telah Aku berikan kepadaMu?” Apa yang telah anda lakukan dengan kehidupan Anda, yakni semua karunia, talenta, kesempatan ,energy, hubungan, dan kekayaan yang telah Allah berikan kepada Anda?. Apakah anda menggunakannya bagi diri anda sendir, ataukah Anda menggunakannya bagi tujuan-tujuan yang untuknya Allah menciptakan anda?.

Pokok untuk direnungkan : Hidup berdasarkana tujuan adalah jalan menuju damai sejahtera.

Ayat untuk diingat: Yesaya 26:3

Pertanyaan untuk dipikirkan : Apakah yang menurut keluarga dan teman-teman saya merupakan daya penggerak kehidupan saya? Apa yang saya inginkan untuk menjadi penggerak kehidupan saya?



selanjutnya... »»

4.10.2009

The Purpose Driven Life (Kehidupan yang digerakkan oleh tujuan) (Part3)

.
0 komentar

Hari ketiga Apa yang menggerakkan Kehidupan Anda

Apakah yang menjadi daya penggerak dalam kehidupan Anda?

Sekarang Anda mungkin digerakkan oleh suatu masalah, suatu tekanan, atau suatu batas waktu. Anda mungkin digerakkan oleh ingatan yang menyedihkan, ketakutan yang menghantui, atau suatu keyakinan yang tidak disadari. Ada ratusan kondis, nilai, emosi yang bisa menggerakkan kehidupan Anda. Berikut ini ada lima penggerak yang paling umum :

Banyak orang digerakkan oleh rasa bersalah. Mereka menghabiskan seluruh hidup mereka dengan berlari dari rasa penyesalan dan menyembunyikan rasa malu mereka. Orang-orang yang digerakkan oleh rasa bersalah dimanipulasi oleh ingatan-ingatan. Merekan membiarkan masa lalu mereka mengendalikan masa depan mereka. Mereka sering kali secara tdak sadar menghukum diri sendiri dengan merusakkan keberhasilan mereka sendiri.

Kita adalah produk dari masa lalu kita, tetapi kita tidak perlu menjadi tawanan dari masa lalu. Tujuan Allah tidak di batasi oleh masa lalu Anda. Dia juga mampu melakukan hal-hal ajaib dalam sisa hidup Anda. Allah ahli dalam memberikan orang-orang suatu awal yang baru.

Banyak orang digerakkan oleh kebencian dan kemarahan. Mereka mempertahankan kepahitan dan tidak pernah sembuh darinya. Bukannya melepaskan penderitaan mereka melalui pengampunan, mereka mengulangi berkali-kali dalam pikiran mereka. Sebagian oarng yang digerakkan oleh kebencian bersikap “bungkam” dan menyimpan sendiri kemarahan mereka, sementara sebagian lain bersikap “amat marah” dan mencetuskannya kepada orang lain. Kedua tanggapan itu tidak sehat dan tidak berguna.

Kebencian selalu lebih melukai Anda ketimbang orang yang Anda benci. Sementara orang yang menyakiti hati anda mungkin telah melupakan perbuatan mereka tersebut dan melanjutkan hidup. Sementara anda terus dipenuhi penderitaan Anda , dengan mengabadikan masa lalu.

Orang-orang yang melukai Anda pada masa lalu tidak terus melukai Anda sekarang, kecuali jika Anda mempertahankan rasa sakit itu melalui kebencian. Masa lalu Anda adalah masa lalu!. Tidak ada yang bisa mengubahnya . Anda hanya melukai diri dengan kepahitan Anda. Demi diri Anda sendiri, belajarlah dari masa lalu tersebut, lalu jangan mengingatnya lagi.

Banyak orang digerakkan oleh rasa takut. Ketakutan-ketakutan mereka mungkin dari akibat dari adanya pengalaman traumatis, harapan-harapan yang tidak masuk akal, bertumbuh dalam keluarga dengan pengawasan keras, atau bahkan kecenderungan genetic. Tanpa memandang penyebabnya, orang-orang yang digerakkan oleh ketakutan sering kali kehilangan kesemapatn-kesempatan besarkarena merekan takut untuk mananggung resiko. Sebaliknya merekan mencari aman, menghidari resiko dan berupaya untuk memelihara status quo.

Ketakutan adalah penjara yang dibangun oleh diri sendiri yang akan menghalangi anda untuk menjadi apa yang Allah maksudkan bagi Anda. Anda harus bergerak melawannya dengan senjata iman dan kasih.

Banyak orang yang digerakkan oleh materialisme. Keinginan mereka untuk memiliki menjadi keseluruhan sasaran kehidupan mereka. Gerakkan hati untuk selalu ingin lebih ini didasarkan pada kesalahpahaman bahwa memiliki lebih banyak akan membuat orang lebih bahagia, lebih penting, dan lebih aman, tetapi ketiga gasagasan ini tidak benar. Hal –hal yang dimiliki hanya memberikan kebahagian sementara. Karena hal-hal ini tidak berubah, kita akhirnya menjadi bosan dengannya, dan selanjutnya mengingini jenis-jenis yang lebih baru, lebih besar, dan lebih baik.

Juga hanya mitos yang mengatakan jika saya mendapatkan lebih banyak, saya akan menjadi lebih penting. Nilai diri sendiri dan nilai hal-hal yang Anda miliki tidaklah sama. Nilai Anda tidaklah ditentukan oleh barang-barang berharga Anda.

Mitos yang paling umum mengenai uang adalah bahwa memiliki banyak uang akan membuat saya lebih aman. Tidak akan demikian. Kekayaan bisa hilang dalam sekejap melalui faktor yang tidak bisa dikendalikan. Rasa aman sesungguhnya hanya bisa ditemukan di dalam apa yang tidak pernah bisa diambil dari Anda, yaitu hubungan Anda dengan Allah.

Banyak orang yang digerakkan oleh kebutuhan akan pengakuan. Mereka membiarkan harapan-harapan orang tua atau pasangan atau anak atau guru-guru atau teman mengendalikan kehidupan mereka. Banyak orang dewasa tetap berusaha untuk mendapatkan pengakuan orang tua yang tidak bisa disenangkan. Orang lain digerakkan oleh tekanan teman sebaya, selalu khawatir oleh apa yang mungkin dipikirkan oleh orang lain. Sayangnya, orang-orang yang mengikuti orang banyak biasanya terpengaruh oleh pantangan orang banyak itu.

Saya tidak mengetahui semua kunci menuju keberhasilan , tetapi salah satu kunci menuju kegagalan adalah berusaha menyenangkan semua orang. Dikendalikan oleh pendapat orang lain adalah cara yang pasti untuk kehilangan tujuan-tujuan Allah bagi kehidupan Anda

Ada kekuatan lain yang bisa menggerakkan kehidupan Anda, tetapi semuanya akan membawa kepada jalan buntu yang sama : potensi yang tidak digunakan, rasa tertekan yang tidak perlu, dan kehidupan yang tidak memuaskan.

selanjutnya... »»

4.09.2009

Levi's

.
5 komentar

Tahukah anda dengan celana jeans Levi’s? atau mungkin anda adalah salah satu penggemar pemakai celana tersebut. Levi’s merupakan celana jeans no 1 yang cukup popular dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Levi’s diperkenalkan oleh seorang pemuda nekad dari Newyork berumur 20 tahun, bernama Levi Strauss

Levi Strauss berniat menawarkan kainnya untuk dijadikan tenda di area pertambangan. Sayang, produk buatan Levi Strauss ditolak karena kain tersebut dianggap terlalu tipis untuk sebuah tenda. Meski produknya ditolak dan dianggap sebagai produk gagal, Levi Strauss justru memiliki ide untuk membuat sebuah celana dari bahan kain tenda tersebut. Dari situlah muncul fenomena baru dalam dunia fashion, celana dari kain tenda yang kita kenal dengan nama jeans. Tentu saja yang menuai untung banyak adalah Levi Strauss sebagai pelopor celana jeans yang bermerk Levi’s.


Itu adalah sebuah contoh bagaimana kita bisa mengelola kegagalan dengan baik. Bisa disimpulkan bahwa kegagalan tak selalu berakhir dengan bencana, selama kita bisa mengelola kegagalan tersebut dengan baik. Namun di atas itu semua, tentu saja yang paling penting adalah memiliki pola pikir positif saat mengalami kegagalan. Tidak peduli sedalam apapun kita jatuh terpuruk di dalam kegagalan, selama kita bisa mengembangkan sikap yang positif maka selalu ada kesempatan untuk mengolah kegagalan tersebut dan menjadikannya sebagai keberhasilan.

Jangan putus asa ketika mengalami kegagalan, apalagi buru-buru menyerah kalah dengan kegagalan tersebut. Kegagalan bukan alasan untuk berhenti mencoba, tapi bagaimana kita melihatnya sebagai sebuah proses pembelajaran yang harus kita lewati. Orang-orang yang saat ini berada di puncak sukses juga pernah gagal. Perusahaan papan atas juga pernah terpuruk di dalam kegagalan. Setiap orang pernah gagal, hanya yang membuat perbedaan adalah ada yang dengan bijak mengolah kegagalan tersebut dan menjadikannya sebuah keberhasilan, sementara yang lain memiliki sikap menyerah begitu saja. Apakah hari ini Anda sedang terpuruk di dalam kegagalan? Sebuah lagu rohani memiliki syair yang sangat indah berkenaan dengan hal ini, “Ku tak akan menyerah pada apapun juga sebelum kucoba semua yang kubisa...” Jangan pernah menyerah! Jangan pernah kalah dengan sebuah kegagalan!

Kegagalan adalah jembatan menuju kesuksesan, jangan pernah takut saat melewatinya.

selanjutnya... »»

The Purpose Driven Life (Kehidupan yang digerakkan oleh Tujuan)(Part 2)

.
0 komentar

Hari 2 Anda Ada Bukan Karena Kebetulan

Kelahiran anda bukanlah suatu kesalahan atau kesialan, dan kehidupan Anda bukanlah yang tidak diharapan dari alam. Jauh sebelum Anda ada dalam benak orang tua Anda, Anda sudah ada dalam pikiran Allah. Dia memikirkan Anda terlebih dulu. Bukan karena nasib, bukan karena kesempatan, bukan karena keberuntungan, juga bukan karena kebetulan, Anda bernafas saat ini. Anda hidup karena Allah ingin menciptakan Anda!. Dia merancang dan membuat tubuh Anda seperti yang Dia inginkan. Dia juga menentukan talenta-talenta alami yang akan Anda miliki dan keunikan dari kepribadian Anda.

Allah membuat Anda untuk suatu alasan, sehingga Allah yang memutuskan kapan Anda akan dilahirkan, berapa lama Anda akan hidup, dimana Anda akan dilahirkan dan dimana Anda akan hidup untuk tujuan-Nya.

Yang paling mengagumkan, Allah menentukan bagaimana Anda akan di lahirkan. Tanpa memandang kondisi kelahiran Anda atau siapa orang tua Anda, Allah memiliki rencana ketika menciptakan Anda. Tidak peduli apakah orang tua Anda baik, buruk, atau acuh tak acuh. Allah mengetahui bahwa mereka berdua benar-benar memiliki sifat-sifat genetik yang tepat untuk menciptakan “Anda” yang sudah ada dalam pikiran-pikiran-Nya. Mereka memiliki DNA yang Allah inginkan untuk membentuk Anda.

Tidak ada satu hal pun dalam hidup Anda yang terjadi dengan semaunya, semuanya untuk suatu tujuan. Allah tidak pernah melakukan apapun secara kebetulan, dan Dia tidak pernah membuat kesalahan. Dia memiliki alasan untuk segala sesuatu yang dia ciptakan. Setiap tumbuhan dan binatang direncanakan oleh Allah, dan setiap orang dirancangkan dengan suatu tujuan di dalam pikiran. Motivasi Allah dalam menciptakan Anda adalah kasih-Nya.

Allah memikirkan Anda bahkan sebelum Dia menjadikan dunia. Sebetulnya, inilah sebabnya Dia menciptakan dunia. Allah merancang lingkungan planet ini hanya agar kita bisa hidup di dalamnya. Kita adalah pusat kasih-Nya dan merupakan yang paling berharga dari semua ciptaan-Nya. Betapa Allah mengasihi Anda dan menghargai Anda!

Allah tidak serampangan; Dia merencanakan semuanya dengan ketepatan yang luar biasa. Semakin hebat ahli-ahli fisika, biologi, dan ilmuwan lainnya mempelajari alam semesta, semakin baik kita memahami betapa alam semesta secara unik pas bagi keberadaan kita, dirancang dan dibuat dengan kekhususan-kekhususan yang tepat yang memungkinkan manusia hidup.

Mengapa Allah melakukan semuanya ini? . Mengapa Dia bersusah payah menciptakan sebuah alam semesta bagi kita? Karena Dia adalah Allah yang kasih. Jenis kasih ini sangat sulit untuk dipahami, tetapi benar-benar bisa dipercayai. Anda diciptakan sebagai sasaran khusus dari kasih Allah! Allah menjadikan Anda supaya Dia bisa mengasihi Anda. Inilah sebuah kebenaran untuk dijadikan landasan kehidupan Anda.

Allah adalah kasih. Ini tidak berkata Allah memiliki kasih. Dia adalah kasih! Kasih adalah hakikat karakter Allah. Ada kasih yang sempurna dalam persekutuan Trinitas, jadi Allah tidak perlu menciptakan Anda. Dia tidaklah kesepian. Tetapi Dia ingin menciptakan Anda untuk menyatakan kasih-Nya.

Allah yang menjadikan Anda untuk suatu alasan, dan kehidupan Anda memiliki makna yang luar biasa! Kita menemukan bahwa makna dan tujua tersebut hanya apabila kita menjadikan Allah pokok acuan kehidupan kita.

Puisi yang ditulis oleh Russell Kelfer meringkasnya:

anda adalah Anda karena suatu alasan.
Anda adalah bagian dari suatu rencana yang kompleks.
Anda adalah suatu rancangan unik yang berharga dan sempurna,
Disebut lelaki atau perempuan khusus milikAllah.

Anda bertampang seperti Anda karen suatu alasan.
Allah kita tidak mempunyai kesalahan
Dia merajut Anda menjadi satu di dalam kandungan,
Anda benar-benar apa yang ingin Dia ciptakan.

Orang tua yang Anda miliki adalah orang tua yang Dia pilih,
Dan tidak peduli bagaimana perasaan Anda,
Mereka dirancang dengan pertimbangan rencana Allah
Dan mereka memikul meterai Tuhan

Tidak, trauma yang Anda hadapi tidaklah mudah.
Dan Allah menangis karena trauma itu begitu menyakiti Anda;
Tetapi itu diijinkan untuk membentuk hati Anda
Supaya Anda bertumbuh serupa dengan –Nya.

Anda adalah Anda karena suatu alasan,
Anda telah dibentuk dengan tongkat Tuhan.
Anda adalah Anda, Kekasih
Karena ada Allah

Pokok untuk direnungkan : Saya ada bukan karena kebetulan

Ayat untuk dingat: Yesaya 44:2

Pertanyaan untuk dipikirkan : Mengetahui bahwa Allah menciptakan saya secara unik, hal-hal apa dari kepribadian, latar belakang, dan penampilan fisik saya yang saya sedang berjuang keras untuk bisa terima?


selanjutnya... »»

4.08.2009

Melatih Olahraga Hewan

.
2 komentar

Seorang dokter hewan berkata kepada seorang pemilik anjing yang membawa anjingnya untuk diperiksa, "Anda harus pastikan bahwa anjing Anda berolahraga setiap hari. Anjing Anda kurang gerak dan perlu banyak jogging. Latihlah dia bermain lempar-lemparan setiap pagi dan sore."

"Tapi dokter, aku tidak bisa mengajaknya bermain lempar-lemparan," kata si pemilik anjing itu.

"Lho, kenapa tidak ... ???"

"Soalnya dia kan tidak bisa melempar dok!!"

???!!!!???

selanjutnya... »»

The Purpose Driven Life (Kehidupan yang digerakkan oleh Tujuan) (Part1)

.
0 komentar

Rick Warren adalah pendeta pendiri salah satu gereja terbesar dan terkenal : Saddleback di Lake Forest, California. Dalam salah satu bukunya yang berjudul 'The Purpose Driven Life'( Hidup Yang Digerakkan Oleh Tujuan), Warren memberikan kesempatan penting dalam hidup pembacanya untuk memahami tujuan hidup dan rencana besar Allah bagi hidup anda di dunia ini. 'The Driven Purpose Life' akan membimbing anda selama 40 hari untuk menjawab pertanyaan paling penting : Untuk apa aku hidup di dunia ini? Anda akan dituntun untuk mengetahui tujuan Allah menciptakan anda dan pemahaman akan hal itu akan membuat anda memusatkan energi untuk memiliki kehidupan yang bermakna. Anda tidak perlu lagi terlibat dalam masalah - masalah yang ditimbulkan oleh salah mengambil keputusan, mengalami stres dan mulai mempersiapkan diri anda untuk kekekalan. Di dalam blog ini penulis akan merangkum sedikit dari tulisan dari Rick Warren.

Hari 1 Semuanya Diawali dengan Allah

Apakah anda pernah berpikir tentang tujuan hidup anda di dunia ini?..Tujuan hidup anda lebih besar daripada prestasi pribadi Anda, ketenangan pikiran Anda, atau bahkan kebahagiaan Anda. Jika anda ingin tahu mengapa Anda di tempatkan di planet ini, Anda harus memulainya dengan Allah, Anda dilahirkan oleh tujuanNya dan untuk tujuan-tujuanNya. Pencarian tujuan hidup dengan memusatkan perhatian pada diri sendiri tidak akan mengantarkan anda pada tujuan hidup Anda sebenarnya dan ini adalah titik awal yang keliru

Banyak orang berupaya memanfaatkan Allah untuk aktualisasi diri mereka sendiri, tetapi ini merupakan pemutarbalikan alam dan pasti gagal. Anda dijadikan untuk Allah, bukan sebaliknya, dan hidup berarti membiarkan Allah memakai Anda bagi Tujuan-Nya, bukan Anda yang menggunakan Allah bagi tujuan Anda sendiri. Karena memikirkan hal-hal yang dari daging merupakan jalan buntu; perhatian kepada Allah membawa kita ke tempat terbuka, yaitu kepada kehidupan yang bebas dan luas.

Mencapai sukses dan memenuhi tujuan hidup Anda sama sekali bukan hal yang sama! Anda bisa mencapai semua sasaran –sasaran pribadi Anda, menjadi luar biasa, berhasil dalam standart dunia, dan tetap tidak mengetahui tujuan-tujuan yang untuknya Allah menciptakan Anda. Anda membutuhkan lebih dari nasihat untuk menolong diri sendiri.

Lalu, bagaimana Anda menemukan tujuan Allah menciptakan Anda?..Anda memiliki hanya 2 pilihan. Pilihan pertama Anda adalah spekulasi. Inilah pilahan sebagian besar orang. Mereka menebak, mereka menduga, mereka berteori. Selama ribuan tahun, filsuf-filsuf hebat telah berdiskusi dan berspekulasi tentang makna kehidupan. Filsafat adalah suatu ilmu penting dan memiliki manfaat, tetapi apabila filsafat menentukan tujuan hidup, bahkan filsuf-filsuf yang paling bijak pun hanya menebak

Dr. Hugh Moorhead, seorang guru besar filsafat di Universitas Northeastern Illinois, pernah menulis kepada 250 filsuf, ilmuwan, penulis, dan cendekiawan terkenal dunia, dan bertanya kepada mereka.”Apakah makna hidup?”. Lalu dia menerbitkan tenggapan-tanggapan mereka dalam sebuah buku. Sebagian orang memberikan tanggapan terbaik mereka, sebagian men gakui bahwa mereka baru membuat tujuan untuk hidup. dan yang lainnya cukup jujur untuk mengatakan bahwa mereka tidak memiliki petunjuk. Sebenarnnya, sejumlah cendekiawan terkenal meminta Profesor Moorhead untuk menulsi kembali dan member tahu mereka apakah dia menemukan tujuan.*

Cara kedua adalah penyataan (Wahyu). Dengan jelas Dia telah menyatakan lima tujuanNya untuk kita didalam Alkitab-Nya. Alkitab ialah buku Panduan kita, yang menjelaskan mengapa kita hidup, bagaimana kehidupan berjalan, apa yang harus dihindari dan apa yang terjadi dimasa depan. Untuk menemukan tujuan hidup, saudara harus melihat firman Allah bukan hikmat dunia. Saudara harus membangun kehidupan saudara diatas kebenaran-kebenaran kekal bukan psikologi umum, motivasi sukses atau kisah-kisah yng memberi inspirasi. Alkitab berkata “Aku katakan “didalam Kristus”, karena didalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan-kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang didalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendakNya” (Efesus 1:11). Ayat ini memberian tiga wawasan tentang tujuan hidup saudara:
1. Anda menemukan identitas dan tujuan hidup saudara melalui hubungan dengan Yesus Kristus.
2. Tuhan memikirkan tentang saudara jauh sebelum saudara mulai berpikir tentang Tuhan. Tujuan Dia dalam hidup saudara mendahului kelahiran saudara. Dia merencanakan sebelum saudara ada, tanpa ide-ide masukan dari saudara. Saudara dapat memilih karier, teman hidup, hoby tetapi saudara tidak dapat memilih tujuan hidup saudara.
3. Tujuan dari hidup saudara pantas untuk sesuatu yang jauh lebih besar, yaitu tujuan kosmik yang sudah Tuhan bentuk untuk kekekalan.

Pokok untuk direnungkan : Ini bukan mengenai saya

Ayat untuk diingat: “ Segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia “Kolose 1:16b

Pertanyaan untuk dipikirkan : Kendati ada segala promosi di sekitar saya, bagaimana saya bisa mengigatkan diri sendiri bahwa kehidupan sebenarnya adalah mengenai hidup untuk Allah , bukan bagi diri sendiri

*Hugh S. Moorhead,comp, The Meaning Of Life Accordingto Our Century's Greatest Writers and Thinkers (Chicago:Chicago Review Press, 1988)

selanjutnya... »»

4.07.2009

God is My Boss

.
1 komentar

Jesus is my Boss. Judul yang asyik sekaligus menarik. Mengingatkan kepada kita, bahwa di dalam Alkitab, Tuhan beberapa kali digambarkan sebagai seorang pengusaha atau pemilik, dengan kata lain, Tuhan juga adalah sosok Bos yang sempurna. Dari hal ini kita bisa belajar meneladani bagaimana cara kita bertindak dalam dunia kerja seperti yang Bos kita di surga melakukannya.

Bos kita rajin bekerja. Bos kita tidak hanya duduk santai di singgasanaNya saja, sebaliknya sampai detik ini Ia terus bekerja. Mengatur jagat raya, menjaga kelangsungan alam dan selalu menyatakan pemeliharaan serta pertolonganNya bagi kita. Jika Bos kita di surga bekerja, sudah seharusnya kita juga bekerja. Bekerja, tanpa harus kecanduan kerja. Tahu waktu untuk istirahat, karena Bos kita juga beristirahat setelah enam hari menciptakan alam ini. Itu juga berarti bahwa Bos kita pakarnya me-manage waktu, kitapun harusnya bisa mengatur dan memprioritaskan waktu dengan baik.

Bos kita memiliki sikap positif yang sempurna. Ia tidak pernah menyerah. Lihat saja perumpamaan tentang seorang gembala yang kehilangan satu dombanya atau seperti seorang perempuan yang kehilangan satu keping uang yang dimilikinya. Tak akan menyerah sebelum yang hilang ditemukan! Bukankah dalam bekerja sudah seharusnya kita ulet, optimis, tak kenal menyerah, dan memiliki semangat kuat?

Bos kita sangat bijak dan sangat adil dalam setiap keputusanNya. Bos kita tidak pernah bekerja sendiri, Ia selalu bermitra dengan kita menjadi satu tim. Bos kita tidak pernah sewenang-wenang, bahkan pekerja yang masuk jam 5 sore pun diberi upah sehari kerja. Bos kita tidak menggelapkan pajak, Yesus sudah memberi contoh yang jelas soal itu. Bos kita tidak pernah berbuat curang. Ia jujur, bahkan untuk dosa sekecil apapun, Ia tidak pernah kompromi.

Kita ingin sukses? Mari teladani Bos kita. Jadilah pebisnis atau pemimpin yang bijak dan adil. Bangunlah sebuah tim yang kuat untuk mencapai kesuksesan bersama. Jangan bertindak sewenang-wenang dengan bawahan kita, hormati mereka, sebab tanpa mereka kita tidak akan bisa sukses. Bekerjalah dengan jujur, tidak curang dan mengedepankan integritas!

Teladanilah Bos kita di surga dalam dunia kerja.



selanjutnya... »»

Kegagalan Goodyear

.
0 komentar

Anda mungkin pernah mendengar nama Charles Goodyear. Melalui eksperimen yang panjang dan melelahkan akhirnya ia berhasil mengubah karet mentah menjadi materi yang berguna. Dengan penemuannya yang luar biasa itu sudah seharusnya ia menjadi orang yang sukses dan kaya raya, namun ternyata hidupnya tak juga membaik, bahkan ia meninggal dalam kemiskinan. Kegagalan dan kemiskinan mewarnai sebagian besar hidupnya. Lebih dari sekali ia dipenjarakan karena hutang. Keluarganya sesekali meminta derma dari para tetangga. Enam dari dua belas anak-anaknya meninggal saat masih bayi akibat kekurangan

Mengapa Charles Goodyear mengalami hal itu? Dia memang berhasil menciptakan penemuan di bidang karet, tapi dia tidak mampu untuk mengatur usahanya dengan bijak! Dibutuhkan lebih dari sekedar usaha dalam meraih dan mempertahankan kesuksesan. Apakah itu? Kebijaksanaan dalam mengelola!

Usaha yang keras saja tidak cukup. Semangat dan antusias yang tinggi saja juga masih kurang. Usaha dan semangat kita dalam bekerja masih harus disertai dengan kebijaksanaan. Tanpa hikmat, kita tidak akan pernah bisa mencapai keberhasilan. Itu sebabnya topik utama kitab Amsal (Kitab yang berisi rahasia sukses) adalah hikmat! Hikmat juga yang pada akhirnya membawa Salomo mencapai puncak kejayaan dalam pemerintahan Israel.

Jadilah berhikmat dan bijaksana dalam bekerja. Dengan manajemen yang baik dan pengelolaan yang teratur, sebuah kesuksesan akan lebih mudah dicapai. Tanpa pengelolaan yang baik, peluang sebagus apapun akan mudah menguap dan raib entah kemana. Tanpa pengelolaan yang bijak, profit yang kita dapatkan seperti ditaruh ke dalam wadah yang bocor hingga usaha kita berantakan semua. Belajarlah dari kegagalan Charles Goodyear dan jadilah berhikmat!

Hikmat adalah kunci utama mencapai sukses.



selanjutnya... »»

Batu kerikil

.
2 komentar

Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya.

Pekerja itu berteriak-teriak,tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja.Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada dibawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depantemannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja kembali.

Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang keduapun memperoleh hasil yang sama. Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit, temannya menengadah ke atas? Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.

Tuhan kadang-kadang menggunakan cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Seringkali Tuhan melimpahi kita dengan rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Karena itu, agar kita selalu mengingat kepadaNya, Tuhan sering menjatuhkan "batu kecil" kepada kita.

selanjutnya... »»
 

My Blog List

Followers