4.22.2009

Batu besar

.
.

Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri depan kelas dan berkata, "Okay, sekarang waktunya untuk quiz." Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar sekepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanyapada kelas, "Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?"

Semua mahasiswa serentak berkata, ”Iya!"

Dosen bertanya kembali, "Sungguhkah demikian?" Kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas, "Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?

Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab," Mungkin tidak."

"Bagus sekali," sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya pada kelas."Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?

"Belum!" sahut seluruh kelas.
Sekali lagi ia berkata, "Bagus. Bagus sekali." Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya,
”Tahukah kalian apa maksud illustrasi ini?"

Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan jari dan berkata,"Maksudnya adalah, tak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya."

"Oh, bukan," sahut dosen. "Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari ilustrasi mengajarkan pada kita bahwa:bila anda tidak memasukkan "batu besar"terlebih dahulu, maka anda tidak akan bisa memasukkan semuanya."

Apa yang dimaksud dengan "batu besar" dalam hidup anda adalah hal-hal yang penting dalam hidup anda .
Ingatlah untuk selalu memasukkan "Batu Besar" pertama kali atau anda akan kehilangan semuanya. Bila anda mengisinya dengan hal-hal kecil (semacam kerikil dan pasir) maka hidup anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karena dengan demikian anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting.

Oleh karena itu, setiap pagi atau malam, ketika akan merenungkan cerita pendek ini, tanyalah pada diri anda sendiri: "Apakah "Batu Besar" dalam hidup saya?" Lalu kerjakan itu pertama kali."

8 comments

jobs mengatakan...

postingan yang sangat bagus nih sob....

terus posting ya....

istana gununug sahilan mengatakan...

nicepost bro.....
salam kenal.....

Junks mengatakan...

ilustrasi yang mengesankan..

kaka mengatakan...

mantaff bro..

Pepito mengatakan...

sepp mas..

Default mengatakan...

mbah baca pagi ini terus nanti malam mbah cari batu yang lebih besar disamping rumah (hee..he..) thanks, telah memberikan motivasi buat mbah untuk mencari makna hidup yang lebih berarti.

budiawanhutasoit mengatakan...

ternyata kita sering melupakan "batu besar" kita ya..
nice posting..thanks utk motivasinya.

Fetra mengatakan...

hallo.....blog yang informatif nih...bagus juga, di tunggu commentnya di blogfetraBritney Spears abis mabok di cafeSiswa tidak lulus UNAS KepSek lengserCaleg Stress: Kalah dalam pemilu 2009Bukan empat mata termasuk program terburuk

Posting Komentar

 

My Blog List

Followers